‘Galanggang Arang’ Ditutup di Kota Solok

    ‘Galanggang Arang’ Ditutup di Kota Solok

    SOLOK KOTA -   Kota Solok didaulat sebagai tempat rangkaian penutupan kegiatan ‘Galanggang Arang’ tahun 2023yang pagelarannya telah berlangsung sejak Bulan Oktober lalu.

    Rangkaian penutupan ‘‘Galanggang Arang’ yang pelaksanaannya di 8 (delapan) kabupaten/kota Sumatera Barat itu disandingkan dengan pembukaan event Solok Creative Festival bertempat di Stasiun Kereta Api Kota Solok, Kamis, 14 Desember 2023.

    Dalam sambutannya, Wakil Walikota Solok, Dr.H.Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, atas nama Pemerintah Kota Solok mengaku sangat bangga dan mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknololgi (Kemendikbudristek) yang menjadikan Kota Solok sebagai bahagian dari ragnkaian penutup event itu. Terlebih kata Wawako, perhelatan itu bertepatan dengan HUT Kota Solok yang ke 53 Tahun.

    Dikatakan Wawako Solok Ramadhani Kirana Putra, bahwa Penetapan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO Tahun 2019 menjadi pengakuan terhadap arti penting peninggalan tersebut bagi peradapan dunia.

    “Penetapan WTBOS membawa konsekuensi untuk adanya kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem yang dilakukan oleh semua pihak, ” ungkapnya.

    Menurut Wawako, ‘Galanggang Arang’ yang dihelat di 8 kabupaten/kota itu dahulunya menjadi jalur dan memiliki stasiun Kereta Api untuk tambang batubara Ombilin Sawahlunto.

    Adapun Stasiun Kereta Api Solok selesai dikerjakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada Tahun 1891, dan telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya pada tahun 2017, yang merupakan rangkaian jalur Padang Panjang-Solok yang juga diselesaikan pada tahun ysgn sama.

    Stasiun Solok pada masa kolonial Belanda menjadi salah satu stasiun besar dari ke tiga stasiun besar yang ada di Sumatera Barat selain Stasiun Padang dan Stasiun Padang Panjang.

    "Kami berharap Galanggang Arang dapat menjadi wadah gotong royong bagi segenap pemangku kepentingan untuk bersama-sama menggali nilai dari Cagar Budaya(CB) dan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang tersebar di sepanjang Kawasan Warisan Dunia ini, ” ungkap Wawako Ramadhani.

    kota solok
    JIS Sumbar

    JIS Sumbar

    Artikel Sebelumnya

    Hadiri Upacara Bakti PDKB PLN UP3 Solok,...

    Artikel Berikutnya

    Binluh Hukum di  KTK, AKP Jufrinaldi bersama...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Ketua Dewan Nasional SETARA Institute : Polri di Bawah Presiden adalah Perintah Konstitusi RI
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Egi Hendrawan Bela Kapolri Listyo Sigit dari Kritikan DPR dan PDIP: "Lihat Fakta dan Data"

    Ikuti Kami